Blogroll

Portal Informasi Pendidikan SD ISLAM KAUMAN PATI ...>>. Alamat : Jl. Kamandowo Gg. Sunan Kalijaga No. 87 Pati, Kode Pos : 59114 ... e_mail : sdikauman@gmail.com .<<...

Pages

Rabu, 10 Agustus 2016

Prestasi SD ISLAM KAUMAN PATI Dalam Menggali Potensi Bakat Siswa Lewat Kegiatan Diluar Sekolah

Masa remaja merupakan masa yang bergairah dan penuh semangat. Pada usia ini boleh dikatakan bahwa energi yang dimiliki seakan tidak kunjung padam. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sehubungan dengan minat anak, sebelum memutuskan anak perlu diberikan les tambahan apa. Untuk itu para orangtua diharapkan mengerti dan memahami kondisi dan semangat anaknya untuk mengarahkan dan memberikan bimbingan serta pendampingan terkait hal yang disukai dan dianggap menjadi penting bagi dirinya, karena setiap individu diberikan potensi yang berbeda-beda


1.      Suka Puzzle
Menandakan anak tipe kinestetik. Anak belajar sambil mengerjakan sesuatu. Tipe yang praktis dan imajinatif, menggunakan visualisasi mental untuk mengingat sesuatu.
Berikanlah les yang bersifat desain, merakit sesuatu, tebak kata untuk mengasah kreativitas dan rasa percaya dirinya.· Untuk menyeimbangkan, berikan juga les yang lain seperti menyanyi dan drama agar kemampuan auditorinya juga ikut berkembang. Perkuat kemampuan visual dengan les menggambar.
2.      Suka bergaya bak peragawati dan senang menjadi pusat perhatian
Tipe anak yang berani dan sangat percaya diri untuk tampil di depan umum.
Berikanlah les drama, tari atau vokal atau memainkan alat musik.
3.      Suka mengutak-atik dan membuat pekerjaan tangan
Tipe seniman yang kreatif dan ahli dengan tangannya. Berikan les menggambar, melukis, membuat tembikar (clay), fotografi, memasak atau menjahit. Sebagai penyeimbang, berikan juga kelas drama, paduan suara atau kegiatan lainnya yang memberikan kesempatan bagi anak untuk bersosialisasi.
4.       Suka olah raga
Tipe anak yang enerjik dan periang. Mencari stimulasi melalui kegiatan fisik dan biasanya tipe anak ekstrovert. Ajak anak ikut dalam klub sepak bola, basket atau olah raga lain yang diminatinya.
5.      Pemalu
Anak pemalu biasanya kurang percaya diri jadi hal pertama yang dilakukan adalah mengajarkan kemampuan verbalnya agar anak lebih mudah untuk mengekspresikan apa yang diinginkan. Setelah itu masukkan ke kelas-kelas yang anggotanya tidak terlalu banyak agar anak belajar untuk beradaptasi.
6.      Suka main game dan terpaku pada gadget
Menunjukkan anak yang pasif dan tidak tertarik untuk mengeksplorasi lingkungan. Bermain game tidak selalu buruk, karena bisa membantu anak untuk fokus dan melatih koordinasi tangan dan mata, melatih strategi dan perencanaan (bagaimana untuk menang dan mendapatkan skor tinggi).
Masukkan anak ke klub permainan atau olah raga yang membutuhkan kerja sama tim untuk melatih kemampuan sosialisasinya bagaimana harus tenggang rasa, menekan ego, dan berbagi.
7.      Suka Membaca
Anak yang suka membaca biasanya tipe introvert, tertutup dan tidak banyak bicara. Lebih suka sendiri dan tidak mau diganggu. Masukkan anak ke kelas bahasa, kelompok pencinta buku, mendongeng (storytelling classes) atau menjadi anggota dari klub buku.
Untuk mengimbangi, daftarkan anak ikut kegiatan olah raga atau drama yang memberikan kesempatan baginya bertemu dan bermain dengan teman sebaya.
8.      Suka Mengikuti Gerakan Tarian
Anak memiliki kemampuan koordinasi gerakan yang baik. Masukkan anak ke kelas menari dan musik untuk melatih kemampuannya mengontrol gerakan dengan tempo yang tepat.
9.      Suka Bernyanyi
Sensitif dengan suara dan memiliki kemampuan apresiasi yang baik terhadap musik dan nyanyian. Masukkan anak ke kelas vocal atau belajar memainkan alat musik yang diminati untuk melatih kemampuannya menyelaraskan tempo dan irama.
Anak-anak seperti ini cenderung memiliki perasaan yang lebih sensitif karena unsur emosinya kuat. Sebagai penyeimbang, berikan juga kegiatan yang mengembangkan kemampuan logika seperti les matematika, sempoa, sains atau berlatih puzzle.
10.  Tidak Bisa Diam – Aktif
Cepat bosan, tidak sabar dan selalu butuh stimulasi konstan untuk menarik perhatiannya. Anak tipe aktif memiliki banyak enerji dan baik disalurkan dengan mengikuti kegiatan fisik seperti berenang, sepak bola, bersepeda, berlari, dan lain sebagainya.
Ajak anak untuk belajar sambil bermain karena mereka tidak akan betah diminta untuk duduk manis dan diam membaca. Anak diberi waktu untuk membaca dan nantinya diminta untuk menceritakan kembali apa isi bacaannya.

Bermain game di komputer atau gadget lain juga dapat membantu anak belajar konsentrasi untuk menyelaraskan koordinasi tangan dan matanya.

Jika kita mengenal bakat dan minat anak, les tambahan atau kegiatan yang mendukung, hasilnya akan menjadi jauh lebih efektif daripada anak diberikan les tambahan yang  (sebenarnya) merupakan obsesi orang tua semata.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar